Benarkah koran konvensional telah tergerus oleh koran online??
Dengan munculnya koran yang bisa diakses secara online, maka kita serasa dimanjakan dengan teknologi informasi yang semakin dekat dengan kita dan semakin mudah diakses. Internet telah mengubah berita-berita harian ke dalam sebuah sistem berita “baru” yang memberikan pengalaman sosial terhadap para pembacanya, yang kemudian menjadi lebih populer bagi kita untuk mengakses berita setiap harinya untuk mendapatkan berita dari koran-koran lokal ataupun media konvensional lainnya seperti radio lokal. Sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh Pew Internet & American Life Project memberikan sebuah laporan mengenai hal tersebut yang dilakukan terhadap masyarakat di Amerika.
Fakta menunjukkan, Internet sekarang menjadi media ketiga yang paling popular dalam hal mengakses berita, yang masih dibawah televisi lokal dan nasional. Survei mengindikasikan bahwa 61 persen orang mengakses berita secara online, atau menggunakan media Internet, sedangkan 73 persen mengakses berita melalui televisi nasional dan sekitar 78 persen mengakses berita melalui televisi lokal. Ini survei yang dilakukan di negara Amerika, bagaimana dengan kita??
Nah, bagaimana kemudian dengan nasib koran-koran konvensional??Hal yang menarik dari peningkatan akses berita melalui Internet adalah bahwa Internet menyediakan suatu hal yang baru dalam mengakses dan mengolah berita. Bagaimanapun juga, Internet telah menyajikan sebuah pengalaman baru bagi kita dalam hal mengakses berita, apalagi kalau bukan ”pengalaman sosial”?? Munculnya Internet, khusunya era 2.0 ini memungkinkan kita untuk terlibat lebih aktif dalam mengakses dan mengolah sebuah berita. Kita juga kemudian dapat melihat dan mengolah sebuah berita dari sisi pandangan atau perspektif yang lain, yakni dari kacamata masyarakat awam yang kita kenal dengan istilah “citizen journalism”. Survei yang dilakukan oleh Pew Survey memperlihatkan hasil yang menyatakan bahwa 75 persen pengakses berita secara online menemukan berita yang mereka inginkan dari e-mail atau surat elektronik dan situs-situs jejaring sosial, seperti Facebook dan Twitter. Dan 52 persen mengirimkan berita kepada orang lain melalui e-mail dan situs-situs jejaring sosial ini. Bahkan sekarang banyak bermunculan situs-situs “social bookmarking” yang menawarkan kemudahan dalam mengakses dan berbagi berita yang ada di Internet.
Dari cerita di atas, dapat kita simpulkan secara sederhana, bahwa Internet kemudian telah merubah kebiasaan orang-orang dalam hal mengakses berita dengan kemudahan dan kelebihan-kelebihan yang ditawarkan yang tidak bisa didapatkan dari media-media konvensional. Satu hal yang menarik lagi, dengan munculnya “mobile Internet” yang sekarang sedang berkembang dengan hebatnya membuat kita sekan lebih dimanjakan dalam mengakses berita-berita setiap harinya melalui ponsel dan media gengam lainnya yang kemudian akan menjadi ancaman serius bagi media-media konvensional.
Nah, akankan koran-koran konvensional akan habis tergerus oleh koran online?? Kita tunggu saja kelanjutannya. Disini penulis juga ingin menyampaikan sedikit tanggapan mengenai hal ini. Bagi penulis, perkembangan media online memang menjadi suatu mimpi buruk bagi koran-koran konvensional, apalagi ditambah dengan isu global warming yang menghendaki pengurangan penggunaan kertas yang tidak ramah lingkungan. Namun, disisi lain koran-koran konvensional juga masih kita perlukan sebagai suatu sumber berita yang dapat kita percaya. Ya, karena memang tidak semua berita yang tersedia secara online bisa dipercaya. Biarlah media online menjadi suatu suplemen tambahan atau memberikan nilai lebih dalam hal kita mengakses dan mengolah berita dan media berita konvensional tetap menjadi acuan kita untuk mendapatkan berita-berita yang dapat dipercaya dan dipertanggunjawabkan.
Sumber : disarikan dari berbagai sumber.